TIMESPUBLIK.COM – Pemkab Bandung Barat akan mengoptimalkan peran kepala desa (Kades) di wilayahnya, dalam menyikapi persoalan sampah yang terjadi saat ini di kawasan Bandung Raya.
Pasalnya, saat ini kuota pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat dikurangi Pemprov Jawa Barat.
Diketahui, saat ini Kabupaten Bandung Barat hanya mendapat kuota pembuangan sampah ke TPAS Sarimukti sebanyak 17 ritase dari biasanya 40 ritase/ hari.
Sementara, kuota pembuangan sampah bagi Kota Bandung 140 ritase, Kota Cimahi 17 ritase dan Kabupaten Bandung 40 ritase.
Penjabat (Pj( Bupati Bandung Barat Ade Zakir Hasim mengatakan, pihaknya bakal menginstruksikan kades di Kabupaten Bandung Barat untuk mensosialisasikan gerakan pilah sampah kepada masyarakat di lingkungannya masing-masing.
“Jadi kemarin kita bersepakat untuk pengurangan dari hulu, karena potensi tempat pembuangan (TPA Sarimukti) sudah dihitung sambil menunggu kembali diaktifkan,” kata Ade belum lama ini.
Ia menjelaskan, program tersebut sejalan dengan kebijakan Pemprov Jawa Barat terkait penanganan sampah di wilayah Bandung Raya lantaran TPAS Sarimukti yang sudah over kapasitas.
Adapun skema lainnya, lebih lanjut Ade mengatakan, pengangkutan sampah yang telah terpilah pada hari berbeda. Contohnya, sampah organik diangkut hari senin, kesokan harinya pengangkutan sampah non-organik.
“Lalu besoknya sampah yang diangkut adalah jenis non-organik. Namun sosialisasi pilah sampah dari rumah harus benar-benar tersampaikan kepada semua warga KBB,” jelasnya.
Ia menyatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat bakal mulai menggencarkan gerakan-gerakan pengolahan sampah untuk sampah organik.
“Diantaranya, diolah menjadi pupuk organik, dan bisa juga dimanfaatkan sebagai pakan bagi peternak magot,” ujarnya.
Ia pun menambahkan, pihaknya bakal berupaya maksimal melakukan upaya pengurangan sampah ke TPA Sarimukti, dengan jumlah 17 ritase yang diberi oleh Pemprov Jawa Barat.
“Kami akan berusaha maksimal, tidak pun kita akan mencari solusi yang lain,” pungkasnya. ***











